Your Ad Here
gravatar

MENULIS YUK!

 
MENULIS YUK!

             Dalam seminar "Perempuan dalam memantapkan Ketahanan
Budaya Bangsa Menuju Kemandirian" di Pusat Bahasa, Rawamangun, Selasa
23/12-2008, penulis Helvy Tiana Rosa sebagai pembicara sesi kedua menyampaikan
uraiannya.

            Beliau mengatakan, "Siapa saja bisa menjadi pengarang
atau penulis asal memiliki kemauan dan kemampuan untuk menuangkan ide-ide
tulisannya."

            Mbak Helvy juga mengatakan, "Saya mengutip kata-kata
Kuntowijoyo, untuk menjadi penulis, ada tiga cara. Pertama menulis, kedua
menulis dan ketiga menulis."

            Untuk menjadi seorang penulis, menurut mbak Helvy, harus
mengupayakan kebiasaan menulis. Bahkan, penulis sekaliber Korrie Layun Rampan,
setiap hari menulis satu lembar kertas. Menurutnya, "Sebaiknya setiap hari
menulis, minimal satu paragraf." (Warta Kota, Jumat 26 Desember 2008 hal.3)

            Untuk dapat menjadi penulis harus ada kemauan. Sepertinya
ini merupakan hal yang dasar. Jika tidak ada kemauan, apa saja tidak akan bisa.
Permasalahannya, jika kita sudah memiliki keinginan untuk menulis, apa yang
harus kita lakukan?

            Menulis! Ya menulis. Menulis apa saja. Ungkapkan semua
perasaan dalam bentuk tulisan. Tuangkan semua pemikiran dalam kata-kata.
Ceritakan kesedihan, teteskan air mata dalam bentuk kalimat dan lakukan seperti
sedang curhat kepada orang lain. Mungkin inilah yang dimaksud menulis juga
dapat menjadi terapi kejiwaan.

            Maki-makilah orang yang dibenci dalam deretan huruf.
Berilah ujung-ujung kalimat dengan tanda seru yang banyak. Coba ungkapkan pula
tanda seru itu dalam bentuk kata, kalimat dan kalimat.

            Sedang dalam keadaan gembira? Cobalah ungkapkan bukan
dalam bentuk traktiran, sampaikan kegembiraan dalam bentuk tulisan. Ucapkanlah
rasa syukur kepada Allah –selain dalam bentuk ibadah- dalam bentuk untaian
kata. Sampaikanlah rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat
mewujudkan kegembiraan yang dirasakan.

            Mungkin hal-hal di atas merupakan solusi bagi mereka yang
sulit memperoleh ide. Sampaikan saja hal-hal yang ada di dalam perasaan dan
pikiran.

            Selain itu, kita juga dapat menyampaikan mengenai hal-hal
yang kita sukai (hobi), suatu bidang yang banyak kita ketahui. Ceritakan pada
khalayak ramai hobi kita yang bermain bola. Bagaimana pentingnya kerjasama
dalam bermain bola atau futsal. Ungkapkan kegembiraan ketika berhasil
menyarangkan bola ke gawang lawan. Ungkapkan penyesalan ketika berhasil
menyarangkan bola ke gawang sendiri. Sampaikan kekesalan ketika teman tidak
berhasil menyarangkan bola ke pihak lawan, padahal operan yang kita lakukan
sudah cukup bagus.

            Bukankah contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa menulis
dapat dilakukan tanpa adanya penelitian, tanpa membuka-buka berbagai rujukan,
tanpa perlu adanya wawancara?

arnabgaizir. blogspot. com
arnab20.multiply. com


Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3!

gravatar

Pustaka Menulis

Artikel dari "http://www.annida-online.com" telah dikirim kepada kamu oleh Arda Dinata ( arda.dinata@gmail.com ).

Kamu dapat mengaksesnya di alamat:

http://www.annida-online.com//index.php?option=com_content&task=view&id=24&Itemid=26

gravatar

Book Coaching-Menjadi Pendamping Penulis



Rekan sekalian,
Sdh 2 bulan penuh saya absen dlm menampilkan artikel di blog saya EZONWRITING (http://ezonwriting .wordpress. com). Sekarang, artikel terbaru saya sdh saya upload di blog saya. Artikel ini bercerita tentang salah satu kasus terbaru pendampingan penulisan buku. Artikel ini sekaligus menjawab sejumlah pertanyaan (peserta workshop SPP maupun pembaca artikel2 saya) menyangkut apa yang saya lakukan jika saya mendampingi seorang penulis dalam menghasilkan sebuah buku. Dan, semoga artikel ini juga memperkaya khasanah dunia kepenulisan, khususnya bagi mereka yg berprofesi sbg editor dan writer coach. Selamat menikmati & ditunggu komentarnya. ...

BOOK COACHING: MENJADI PENDAMPING PENULIS

Oleh: Edy Zaqeus*)

http://ezonwriting. wordpress. com/

Dua bulan saya nyaris absen total dari dunia maya. Maka, sudah semestinya bila saya membawa oleh-oleh buat pengunjung setia blog ini. Dua hingga tiga bulan belakangan, saya memang sedang digempur habis oleh kesibukan atau aktivitas penulisan karya terbaru saya sekaligus pendampingan- pendampingan penulisan buku para klien. Dan, seperti kasus-kasus yang selama ini saya tangani, selalu saja ada hal menarik yang bisa dibagikan dan diambil pelajarannya.

Saya akan coba ceritakan kasus pendampingan saya dalam penulisan buku berjudul Rahasia Mendapatkan Nilai 100 (Sinotif, 2008) karya Hindra Gunawan. Kasus terakhir yang saya tangani ini terbilang sangat menarik, mengingat dalam waktu kurang dari tiga bulan, Hindra berhasil menuntaskan dan menerbitkan bukunya, sekaligus mendirikan sebuah penerbitan mandiri bernama Sinotif Publishing.

Tambah menarik lagi, mengingat si penulis adalah seorang pengajar sekaligus eksekutif lima perusahaan, yang sehari-hari benar-benar disibukkan oleh urusan bisnisnya, tetapi masih sanggup bagi waktu demi menyelesaikan penulisan buku setebal 200 halaman lebih itu. Dan, mendampingi penulis-penulis "gila" semacam ini memang salah satu kegemaran saya he he he….

Baik, ketika menerima tawaran sebagai coach atau pendamping dalam proses penulisan buku ini, saya sempat membayangkan bahwa ini adalah sebuah proyek yang terbilang mudah dikerjakan. Klien atau penulis yang saya dampingi ini adalah seorang pengajar, trainer, hipnoterapis, sekaligus businessman yang sangat menguasai bidang yang hendak dia tulis.

Tetapi, asumsi itu langsung saya koreksi begitu si klien menetapkan target bahwa buku harus bisa diterbitkan dalam kurun dua hingga tiga bulan. Alasannya, ada serentetan acara konferensi, seminar, atau ekspo yang bisa dimasuki oleh buku tersebut. Celakanya, buku benar-benar digagas, dirancang, dan harus ditulis dari nol sama sekali!

Begitu kontrak pendampingan kami tandatangani, saya langsung ancang-ancang strategi, dan saya komunikasikan dengan sejelas-jelasnya kepada klien ini. Pertama, saya tegaskan bahwa antara coach dan coache (klien) harus sama-sama berkomitmen untuk bekerja keras, tahan banting, bila perlu 'setengah memaksakan diri' dalam beberapa langkah nantinya.

Kedua, saya tekankan bahwa sebagai coach atau pendamping, fungsi saya adalah memaksimalkan dan mengaktualkan potensi si klien melalui proses pembelajaran penulisan buku. Wujudnya adalah sebuah karya tulis yang harus benar-benar dirasakan sebagai karya orisinal si penulis, berkualitas, serta memuaskan diri sendiri atau target pembaca.

Ketiga, saya juga tegaskan bahwa dalam beberapa tahapan nantinya, terkadang saya harus bersikap "keras" demi mempertahankan kefokusan klien. Mengapa? Sebab, dari berbagai kasus yang pernah saya tangani, sangat sering muncul sindrom "masterpiece" dalam diri penulis-penulis pemula. Maksudnya, muncul hasrat untuk membuat karya selengkap dan sehebat mungkin pada kesempatan pertama menulis buku, sementara realitasnya mereka dihadang oleh konstrain waktu yang sulit diajak kompromi.

Keempat, saya jelaskan berbagai risiko penulisan dan penerbitan buku dalam tenggat waktu yang sedemikian sempit. Kalau dalam waktu normal saja kita butuh ketelitian yang maksimal agar kita bisa menghasilkan naskah yang berkualitas, rapi, lengkap, dan minim kesalahan. Terlebih kalau konstrain waktunya "abnormal", pastilah butuh ketelitian dan ketekunan yang hitungannya ekstra maksimal he he he…

Kelima, saya "peringatkan" di awal, bahwa saya akan mendera klien dengan anjuran dan ajakan yang terus-menerus supaya yang bersangkutan lebih percaya diri untuk menggali bahan-bahan penulisan dari pengalaman sendiri. Selebihnya, bolehlah ditambahkan dari berbagai literatur atau teori-teori dari pakar lainnya. Langkah ini, selain mempercepat proses penulisan, ternyata juga ampuh untuk menghadirkan banyak hal atau temuan baru ke dalam naskah buku kita.

Nah, ancang-ancang strategi beserta asumsi atau dugaan-dugaan saya ternyata sungguh-sungguh mewarnai proses pendampingan buku Hindra Gunawan ini. Dari sisi kerja keras, memang ada totalitas, yang mana jadwal pertemuan pendampingan pun bisa bertambah dua kali lipat. Sementara, klien harus menambah alokasi waktu pendampingan, riset, dan penulisan lebih dari yang diduga semula. Hasilnya, proses penulisan bisa sangat cepat, tetapi risikonya sampai membuat gusi si penulis yang vegetarian ini pecah dan berdarah-darah. Untuk semangat yang beginian, tanpa ragu-ragu saya beri nilai 100 he he he….

Dari segi kefokusan penulis, dugaan saya terbukti, bahwa sindrom "masterpiece" akhirnya muncul. Tanda-tandanya? Klien menuntut diri untuk bisa menghasilkan karya yang jauh lebih hebat ketimbang pesaingnya, lebih lengkap, dan itu dilakukan dengan terus-menerus menambah jumlah literatur yang hendak dijadikan referensi. Bahkan, sampai pada detik-detik terakhir, penambahan-penambah an bab masih terus berlangsung, lengkap dengan segala kekuatan dan kelemahannya.

Ini idealisme yang harus dihargai, tetapi saya terus berpegang pada sikap pragmatis-realistis , karena yang dihadapi adalah limit waktu. Pada tahapan inilah, selain memfungsikan diri sebagai motivator kepenulisan, saya juga berubah wujud menjadi mitra pembelajaran yang sangat kritis, bahkan terbilang "keras" kepada klien. Tanpa sikap seperti ini, klien tidak akan fokus dan disiplin dalam mengejar target penyelesaian penulisan seperti yang sudah disepakati bersama. Dan, posisi yang saya pilih itu ternyata memberikan hasil sangat positif.

Dari sisi kebaruan karya, akhirnya tercapailah tujuan kami semula, bahwa buku yang dihasilkan sungguh-sungguh menyajikan banyak hal baru kepada pembaca. Klaim ini dibuktikan dengan banyaknya bab, contoh-contoh, kasus-kasus, kiat-kiat, dan argumentasi- argumentasi yang relatif baru karena digali dan diolah dari hasil riset, observasi langsung, atau dari pengalaman penulis serta orang-orang di sekitarnya.

Pada titik ini, saya dapatkan pernyataan kepuasan dari si penulisnya sendiri. Yang mana, proses pembelajaran tersebut telah mendorong dirinya untuk lebih fokus pada penyajian hal-hal baru dalam bukunya, ketimbang mengulang-ulang isi buku-buku yang pernah dia baca atau yang menjadi referensi penulisan.

Akhirnya, buku Rahasia Mendapatkan Nilai 100 berhasil diterbitkan tepat sesuai jadwal. Lepas dari sisi kekurangansempurnaa n produk akibat konstrain waktu, baik saya sebagai pendamping/konsulta n maupun si penulis merasakan suatu kepuasan atas hasil sebuah kerja keras bersama. Kepuasan itu bertambah lagi dengan munculnya kebanggaan dan rasa syukur, manakala kami melihat banyak orang tertarik membeli buku itu saat di-display di sejumlah ajang ekspo, pelatihan, dan seminar. Selanjutnya, kita tunggu saja, apakah kombinasi penjualan langsung serta penjualan melalui jaringan toko-toko buku mampu menghantarkan buku tersebut ke tangga buku bestseller.[ez]

* Edy Zaqeus adalah seorang penulis buku bestseller, editor profesional, penerbit, trainer, dan konsultan penulisan/penerbita n.

.

__,_._,___


Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.

gravatar

The Meta Secret: The next The Secret?

Kisahnya saya sudah melewati blok terakhir dari hall 8.0 di Frankfurt Book Fair. Tiba-tiba ada yang menghentikan kami seorang gadis bernama Chomel, berkebangsaan Singapura. "Are you from Indonesia?" tanyanya ramah.

Sejenak kemudian ia pun mulai bercerita tentang "The Meta Secret", sebuah movie dalam format DVD, mirip dengan proyeknya Rhonda Byrne berjudul "The Secret". Awalnya saya tidak ngeh. Lalu, kami diperkenalkan dengan seseorang berkebangsaan Amerika. Ternyata dia Dr Mel Gill, penggagas The Meta Secret. Perawakannya agak besar dan tampak bersemangat menceritakan gagasannya tentang The Meta Secret.

"The Meta Secret is the how to of The Secret," jelasnya ketika saya bertanya apa bedanya The Meta Secret dan The Secret. Lalu, ia pun menceritakan tentang Law of Attraction. Katanya, kita tidak bisa hanya mimpi ingin Ferrari, lalu kita tempelkan foto Ferrari maka Ferrari akan datang dengan sendirinya. Kita tentu perlu usaha dan tahu how to mendapatkannya.

Saya pun coba menelisik lebih dalam, "I'm sorry before, Mr. Gill. The Secret doesn't talk about God. What do you think?"

Ia pun menjawab, "Yes, I know…." The Meta Secret pun tidak mengungkap tentang kuasa Tuhan karena tidak ingin terjebak sebagai buku spiritual atau buku untuk agama tertentu. The Meta Secret untuk semua agama, siapa pun Tuhannya. Intinya buku ini mengungkap how to mempraktikkan The Secret atau rahasia sukses orang-orang terdahulu.

Seperti halnya "The Secret", Gill juga menggandeng nama-nama besar motivator untuk memperkuat karyanya, seperti Bob Proctor, Jack Canfield, Joe Vitale, Masaru Emoto, Jay Abraham, Eli Davidson, David Riklan, dan seorang ini yang membuat saya tertarik karena merupakan penulis favorit saya, Dan Poynter.

Kami lalu bicara soal right bukunya. Tampak ia masih menahan informasi berapa harga copyright yang dilepas untuk "The Meta Secret". "I think so many many expensive …" ujarnya yang membuat kami makin merasa tidak mungkin mendapatkan rightnya. Tentu bertentangan dengan tag line The Meta Secret: "Anything is Possible". Tak ada yang tak mungkin, termasuk mendapatkan rightnya.

Soal mungkin dan tidak mungkin ini saya kepeleset juga. Dia sempat menawarkan agar saya bisa menjadi organizer untuk mengundang Dan Poynter ke Indonesia. Lalu, ia bertanya apakah saya siap. Saya katakan saja seenaknya, "Maybe…."

"I need YES, not maybe!" Ya, dasar motivator. Memang saya salah jawab, soalnya bahasa Inggris masih payah.

He-he-he, semalaman dipikir-pikir soal Dr Mel Gill ini karena besok kita buat appointment untuk menjajaki copyright salah satu bukunya yang sudah sukses diterbitkan. Tapi, saya masih gak enak hati karena buku ini bertentangan dengan visi penerbit soal percaya Tuhan atau kekuatan alam seperti yang terjadi pada The Secret. Jangan-jangan bisa kualat nerbitin buku ini meskipun saya berkeyakinan bisa jadi best seller di Indonesia mengingat orang-orang Indonesia haus motivasi dan senang terguncang dengan hal-hal yang menembus ketidakmungkinan.

Malamnya saya putar sample DVD The Meta Secret. Sangat menarik dan memang tampak akan lebih hebat dari The Secret. Dari film tampak sekilas pencarian-pencarian spiritual seorang pemuda yang tadinya hampir mati, tetapi bisa kembali sehat dan mencari rahasia sukses untuk dirinya. Lalu, muncul juga presentasi dari tokoh-tokoh motivator yang disebutkan tadi. So, The Meta Secret akan berisi panduan teknis bagaimana menemukan rahasia sukses itu.

Pada akhir pertemuan dengan Dr Mel Gill yang masih mengiang di telinga saya. Saya terjemahkan saja, ya: "Saya dulunya seorang psikolog. Tapi sekarang saya beralih menjadi trainer, motivator, dan penulis. Waktu jadi psikolog saya bekerja sepanjang hari, mendengar orang-orang yang bermasalah, dan akhirnya membawa pulang masalah. Penghasilan kecil sekali. Tapi sekarang, satu jam bicara saya bisa mendapatkan 1.000 dollar. Sungguh lebih besar dan saya menikmatinya."

Nah lho, Pak Gill ini ternyata juga masih memikirkan uang. Maka "The Meta Secret" saya rasa juga proyek yang ujung-ujungnya duit, tetapi dalihnya menyemangati banyak orang untuk meraih sukses. Zaman resesi seperti ini orang makin butuh motivasi dan usaha-usaha seperti yang dilakukan Pak Gill ini pasti dapat sambutan. Gak tanggung-tanggung, Pak Gill sudah menyiapkan segala sesuatunya dari mulai video, poster, dan buku yang tertata apik. Saya yakin dia akan menuai sukses juga dikenal di Indonesia dan bisa menangguk uang juga dari orang-orang Indonesia yang butuh motivasi.

Herannya saya, Pak Gill ini masih mau menunggui boothnya di Frankfurt, ditemani hanya satu orang penjaga stand. Dia duduk menanti orang yang tertarik dengan bukunya. Harusnya nama besar seperti dia tidak perlu lagi duduk-duduk di stand. Tapi, itulah yang patut diacungi jempol bahwa dia pun melakukan apa yang dia yakini soal The Meta Secret.

So, saya urung mengurus copyrightnya. Biarlah teman-teman penerbit lain yang membantu Pak Gill menularkan gagasannya. Saya malah berpikir nanti menulis buku menanggapi The Meta Secret seperti halnya buku Magnet Muhammad yang menanggapi The Secret karya Rhonda Byrne. Mungkin judulnya: "Kun Fayakuun: Beyond The Meta Secret". He-he-he selalu ada ide jika distimulus ide lain.

Bambang Trim
www.bambangtrim. com

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

gravatar

Rahasia Memulai Menulis


--- Pada Ming, 19/10/08, Arda Dinata <arul.dinata@gmail.com> menulis:
Dari: Arda Dinata <arul.dinata@gmail.com>
Topik: [ARDA QUANTUM WRITERS] Rahasia Memulai Menulis
Kepada: reusenews@yahoo.com
Tanggal: Minggu, 19 Oktober, 2008, 10:45 PM

Oleh ARDA DINATA
http://ardaiq.blogspot.com

"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan."
(Mohammad Natsir)


Menulis adalah sebuah pekerjaan. Artinya kita harusnya serius ketika melakukan aktivitas pekerjaan agar hasilnya tidak mengecewakan. Begitupun, dengan kegiatan menulis. Kita harusnya terus berlatih tiada henti dalam mengasah ketrampilan menulis, sehingga hasilnya tidak mengecewakan.

Banyak temen-temen di tanah air yang SMS dan kirim email ke saya menanyakan, "Bagaimana Pak rahasia untuk memulai menulis itu?"

Aku kadang sekenanya saja menjawab, karena lewat SMS itu terbatas jawabannya. Untuk itu tulisan ini mungkin bisa melengkapi jawaban saya yang pernah temen-temen terima sebelumnya.

Ingat, sesuatu pekerjaan itu akan terasa mudah dan mengalir, bila yang kita lakukan itu betul-betul telah akrab dengan dunia kita sehari-hari. Resep ini pun bisa kita terapkan bagi temen-temen yang ingin belajar menulis.

Untuk itu, mulailah bikin tulisan dari apa yang ada. Artinya, mulailah kita menulis dengan tema-tema yang kita sukai, kuasai, minati, ada dalam keseharian, dan pokoknya yang materinya betul-betul telah akrab dalam keseharian kita (baca: materinya betul-betul kita miliki, dan bahkan telah menguasainya… he….).

Dengan bermodalkan hal-hal yang telah kita kuasai, maka saya yakin belajar menulis itu akan menjadi lancar, lancar dan lancar….! Coba saja kalau tidak percaya!!!! Hal ini diakui pula oleh Mohammad Natsir dengan ungkapannya: "Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan."

Jadi, rahasia memulai bikin tulisan itu adalah dengan belajar menulis tentang sesuatu yang telah ada dalam diri kita. Itu adalah modal terbesar yang bisa kita manfaatkan dalam berlatih menulis. Bagaimana menurut Anda…. ???***

Arda Dinata adalah penulis di beberapa blog dan pengasuh spirit jurnalistik di MIQRA Indonesia dan Majalah Inside, kini bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

Posted By Arda Dinata to ARDA QUANTUM WRITERS at 9/08/2008 08:31:00 AM

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com

gravatar

Rahasia Memulai Menulis

Oleh ARDA DINATA
http://ardaiq.blogspot.com

"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan."
(Mohammad Natsir)


Menulis adalah sebuah pekerjaan. Artinya kita harusnya serius ketika melakukan aktivitas pekerjaan agar hasilnya tidak mengecewakan. Begitupun, dengan kegiatan menulis. Kita harusnya terus berlatih tiada henti dalam mengasah ketrampilan menulis, sehingga hasilnya tidak mengecewakan.

Banyak temen-temen di tanah air yang SMS dan kirim email ke saya menanyakan, “Bagaimana Pak rahasia untuk memulai menulis itu?”

Aku kadang sekenanya saja menjawab, karena lewat SMS itu terbatas jawabannya. Untuk itu tulisan ini mungkin bisa melengkapi jawaban saya yang pernah temen-temen terima sebelumnya.

Ingat, sesuatu pekerjaan itu akan terasa mudah dan mengalir, bila yang kita lakukan itu betul-betul telah akrab dengan dunia kita sehari-hari. Resep ini pun bisa kita terapkan bagi temen-temen yang ingin belajar menulis.

Untuk itu, mulailah bikin tulisan dari apa yang ada. Artinya, mulailah kita menulis dengan tema-tema yang kita sukai, kuasai, minati, ada dalam keseharian, dan pokoknya yang materinya betul-betul telah akrab dalam keseharian kita (baca: materinya betul-betul kita miliki, dan bahkan telah menguasainya… he….).

Dengan bermodalkan hal-hal yang telah kita kuasai, maka saya yakin belajar menulis itu akan menjadi lancar, lancar dan lancar….! Coba saja kalau tidak percaya!!!! Hal ini diakui pula oleh Mohammad Natsir dengan ungkapannya: “Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan.”

Jadi, rahasia memulai bikin tulisan itu adalah dengan belajar menulis tentang sesuatu yang telah ada dalam diri kita. Itu adalah modal terbesar yang bisa kita manfaatkan dalam berlatih menulis. Bagaimana menurut Anda…. ???***

Arda Dinata adalah penulis di beberapa blog dan pengasuh spirit jurnalistik di MIQRA Indonesia dan Majalah Inside, kini bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

MyBlog ARDA DINATA:

Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://arda-mediapenulis.blogspot.comDunia Kliping Terseleksi: http://eklipingiptek.blogspot.com

gravatar

Menulis Dengan Ilham

Oleh ARDA DINATA
Email: arda.dinata@gmail.com

"Saya menulis dengan ilham."
(HAMKA)


Ilham berarti petunjuk yang datang dari Tuhan dan terbit di hati; atau merupakan bisikan hati. Ilham juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang menggerakkan seorang penulis untuk membuat tulisan.

Jadi, keberadaan ilham ini merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi seorang penulis. Untuk itu, segera ikat ilham yang muncul di hati seorang penulis itu dengan menuliskan kata-kata dan kalimat ilham tersebut dalam sebuah (kertas, buku) kumpulan-kumpulan ide secara khusus. Sebab, ingat ilham itu belum tentu datang lagi menghampiri kita di kemudian waktu. Kalau pun hadir kembali, itu pun prosesnya saya yakin cukup lama dan susah memancingnya. Ada yang pernah merasakannya?

Setelah ilham itu kita catat, HAMKA seorang Ulama dan penulis produktif pada jamannya, menyarankan dengan mengatakan: “Membuat karangan jangan ditunda-tunda, setelah bahan terkumpul baru menulis.” Inilah anjuran HAMKA kepada anaknya, Rusydi Hamka.

Untuk itu, saran saya, begitu ilham menghampiri kita, maka segera menuliskannya dalam bentuk tulisan. Biarkan pikiran kita mengalir menuliskannya. Baru setelah kita selesai menulis, rehat sejenak dengan merujuk pada sumber pustaka yang kita punyai (buku, kliping, kamus, dll) sesuai tema terkait dengan ilham tersebut.

Berdasarkan pengalaman, bila kebiasaan membaca kita bagus dan didukung pengarsipan dokumentasi sumber pustaka yang baik, pengembangan ilham itu akan mengalir dengan sendirinya. Pokoknya, kita akan konek (secara alami) dengan tema-tema referensi sejenis yang kita miliki. Kalau udah begini…, indah banget rasanya…!!!

Jadi, segera ikat ilham yang hinggap dalam pikiran dan hati kita dengan segera menuliskannya. Yang jelas dari kebiasaan membaca yang baik, ilham (baru pun) itu akan muncul dan sekaligus akan memperlancar menuangkan ilham dalam media tulisan. Bagaimana menurut Anda, setuju …..???***

Arda Dinata adalah penulis di beberapa blog dan pengasuh spirit jurnalistik di MIQRA Indonesia dan Majalah Inside, kini bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

MyBlog ARDA DINATA:

Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://arda-mediapenulis.blogspot.comDunia Kliping Terseleksi: http://eklipingiptek.blogspot.com

gravatar

Sukses Menulis Artikel

Oleh: Arda Dinata
http://miqrajurnalistik.blogspot.com

MENURUT kamus umum bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta, artikel diartikan sebagai karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan lain sebagainya. Sedangkan Lasa HS mengungkapkan tulisan artikel itu merupakan pengungkapan ide, menceritakan pengalaman dalam bidang tertentu yang tidak dikaitkan dengan tugas-tugas akademik.

Oleh karena itu, perlu pembaca MIQRA INDONESIA ketahui bahwa umumnya teknik penulisan artikel ini tidak diajarkan pada semua program dan jenjang pendidikan. Kiranya hanya terbatas pada penataran maupun pendidikan formal di bidang jurnalistik.

Pembaca MIQRA INDONESIA, penulis sering mendengar keluhan dari penulis pemula yang ingin menulis artikel ini. Misalnya berupa “Bagaimana sih…, memulainya?” atau pembaca MIQRA INDONESIA sudah berusaha menulis artikel dan beberapa kali mengirimkan artikelnya, tapi masih ditolak oleh surat kabar maupun majalah?

Kenyataan memperlihatkan bahwa sebagian dari mereka ada yang putus asa, mundur teratur dan tidak mau mencoba lagi. Padahal, kalau saja mereka memiliki rasa optimis bahwa dirinya mampu menulis sebuah artikel, maka mungkin saja karya artikel berikutnya yang menjadi awal kesuksesannya. Syaratnya, kita harus mau belajar dari mereka yang telah sukses lebih dulu dan kita hendaknya mengkaji ulang setiap artikel yang telah ditulisnya. Coba pembaca MIQRA INDONESIA perhatikan dan telaah pada setiap artikel tersebut. Apakah artikel itu telah memenuhi ciri-ciri sebagai artikel atau belum?

Untuk membangunnya berikut ini beberapa saran yang mesti pembaca MIQRA INDONESIA perhatikan dalam menulis sebuah artikel di surat kabar atau majalah. Sebuah artikel berbeda dengan tulisan lainnya. Yakni tulisan artikel bahasannya harus aktual, singkat, jelas, dan memiliki daya tarik tersendiri. Jika tulisan fiksi mendasarkan diri pada olah imajinasi, berita pada fakta, maka tulisan artikel ini berdasarkan pada opini penulis yang sifatnya subyektif. Cara penulisannya pun harus runtut berdasarkan logika sesuai arah permasalahan yang dibahasnya.

Dalam hal ini, pembaca MIQRA INDONESIA harus sadar betul kalau suatu surat kabar atau majalah itu bersifat bisnis, sehingga ia akan memuat atau menerbitkan sebuah artikel yang tidak hanya mengandalkan idealisme (baca: keilmuan) semata-mata, melainkan juga harus menarik dan disukai pembacanya.

Atas dasar itu, bagi pembaca MIQRA INDONESIA yang ingin menjadi penulis (artikel), maka harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri sebuah artikel tersebut. Secara sederhana dan umum, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh sebuah artikel adalah seperti berikut ini.

Lugas, berarti artikel yang ditulis langsung menuju pada pokok bahasan (persoalan) dan tidak bertele-tele.

Logis, berarti segala informasi yang ditulis dalam artikel memiliki dasar dan alasan yang diterima akal sehat dan dapat diuji kebenarannya.
Tuntas, berarti masalah yang dibahas ada titik penyelesaiannya secara mendalam dan tidak menggantung.

Obyektif, berarti keterangan yang diinformasikan dalam artikel sesuai dengan data dan fakta yang ada, bukan khayalan.

Cermat, berarti berusaha menghindari berbagai kekeliruan, walau sekecil apapun dan usahakan bahasa yang digunakan dapat dipahami pembaca.

Terbuka dan tidak egois, berarti siap menerima kemungkinan tanggapan pendapat baru dan tidak melibatkan emosi berlebihan (tidak merasa diri paling benar).

Harus memperhatikan bahasa baku dan menggunakan kaidah tanda baca yang diakui, yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (baca: EYD).

Selain itu, dalam menulis artikel ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipahami sebelum benar-benar pembaca MIQRA INDONESIA menulisnya. Yakni selain harus menggunakan bahasa jurnalistik, juga harus memperhatikan dan dipahami berkait dengan tema, kerangka tulisan (yang berisi: judul, lead, jembatan, tubuh tulisan, dan penutup), paragraf, kutipan, dan langkah menulis artikel itu sendiri.

Bahasa Jurnalistik

Bahasa itu berfungsi sebagai alat penyampai ide dan informasi kepada orang lain. Begitu juga halnya dengan bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh penerbitan pers kepada pembacanya. Hal ini mensyaratkan bahasa yang digunakan harus mengandung makna informatif, persuasif, dan secara konsensus merupakan kata-kata yang bisa dimengerti secara umum, harus singkat tapi jelas dan tidak bertele-tele. Dalam arti lain bahasa jurnalistik, dapat dikatakan sebagai bahasa tulisan yang paling mendekati bahasa lisan.

Dalam buku Jurnalistik Praktis susunan Titin Supartini (1993) mengungkapkan bahasa jurnalistik merupakan perpaduan bahasa yang baik, benar, dan menarik, yang mempunyai unsur intelektual, komunikatif dan estetika.

Bahasa yang baik adalah bahasa yang selaras dengan kontekstualnya. Yang dipentingkan adalah unsur komunikatifnya. Bahasa yang baik juga akan terekspresi dalam cara penyampaian yang sistematis, sehingga mudah dicerna.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang berpatokan pada kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Bahasa yang benar adalah bersifat logis, kalimatnya efektif, dan unsur yang digunakan memiliki fungsi dan makna.

Bahasa yang menarik adalah bahasa yang mampu memberikan suasana dinamis, segar, dan aktual, sehingga pembaca merasa betah membacanya.

Mempelajari bahasa jurnalistik, rasanya kurang lengkap bila pembaca MIQRA INDONESIA tidak mengetahui karakteristik bahasa jurnalistik versi FX. Koesworo, dkk.(Dibalik Tugas Kulit Tinta; 1994), yaitu:

1. Sederhana, singkat-padat, jelas, langsung (to the point).

2. Hidup, lincah, sesuai dengan zamannya, mengandung kekayaan bahasa rakyat.

3. Kalimat singkat dan kata-kata positif, mengandung banyak fakta dengan menggunakan kata sesedikit mungkin (more and less words).

4. Bahasanya memasyarakat, dengan mengutamakan isi. Memperhatikan tata bahasa, tetapi tidak terlalu mengutamakannya.

5. Memiliki banyak gaya (style) bahasa. Yang dimaksud style adalah pemilihan dan penggunaan kata-kata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan pengertian tertentu bagi pembacanya.

Akhirnya, tidak ada kata lain yang pantas diajukan untuk pembaca MIQRA INDONESIA, selain selamat menulis dan semoga sukses berdakwah lewat tulisan artikel! Amin. Wallahu‘alam.***

Penulis Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.

gravatar

Berprestasi Melalui Tulisan

gravatar

Menulis: Menemukan Siapa Kita?

Oleh: Arda Dinata
Email: arda.dinata@gmail.com

”Saat kamu meletakkan pena di kertas dan menuangkan pikiranmu, kamu mulai menemukan apa yang kamu ketahui tentang dirimu sendiri, juga tentang dunia.”
(Caryn Mirriam-Goldberg)


KALAU mau jujur, dalam hidup ini yang paling sulit itu sesungguhnya bila disuruh untuk menilai diri sendiri. Makanya, para psikolog biasanya untuk mengetahui dan memperbaiki perilaku seseorang, salah satunya adalah menyarankan dengan cara meminta pendapat atau penilaian dari orang lain yang terdekat dengan kita.

Hasilnya, sudah dapat dipastikan nilai kejujuran tentang pribadi kita akan muncul. Baik mengenai kebiasaan, kelebihan, kekurangan, hal-hal yang paling disenangi, dan hal lainnya. Pokoknya, hasil penilaian mereka itu sangat membantu kita dalam melakukan instropeksi dan perbaikan diri.

Lantas, pertanyaannya adalah bisakah kita menemukan sendiri tentang siapa diri kita ini sesungguhnya? Jawabnya, bisa! Yakni dengan menulis. Ya, dengan kegiatan menulis secara jujur mengenai segala hal yang kita lakukan setiap hari. Kita dapat menulis dan menelaah tentang apa yang disukai atau dibenci sekalipun, apa yang menyakitkan, apa yang kita butuhkan, apa yang dapat kita berikan, serta apa yang diinginkan sesungguhnya dalam hidup ini.

Dari dokumentasi tertulis seperti itulah, nantinya kita dapat merekap ulang dan menyimpulkan tentang segala sesuatu menyangkut diri kita. Temanya dapat kita golongkan menjadi: kebiasaan, keburukan, kebaikan, kebencian, kesenangan, hobi, dan persepsi tentang kehidupan itu sendiri atau lainnya.

Di sini, syaratnya hanya satu. Kita dituntut untuk selalu jujur ketika menuangkan pikiran, ide, dan inspirasi kita itu dalam bentuk tulisan. Tanpa kejujuran, maka yang didapat nantinya bukan pribadi diri kita yang sesungguhnya. Pokoknya, kebiasaan menulis ini dapat membantu memahami diri dan keberadaan kita di dunia dengan lebih baik. Terkait dengan itu, Robert Duncan, pernah mengungkapkan bahwa menulis adalah salah satu cara memangkas bagian permukaan sesuatu untuk menjelajahi atau memahami banyak hal.

Atas dasar itu, pantas saja Caryn Mirriam-Goldberg menyimpulkan ada 12 alasan, mengapa kita perlu menulis, yaitu:

· Menulis membantu menemukan siapa dirimu.

· Menulis dapat membantu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan.

· Saat menulis, kamu mendengar pendapat unikmu sendiri.

· Menulis menunjukkan apa yang dapat kamu berikan pada dunia.

· Dengan menulis, kamu mencari jawaban terhadap pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan.

· Menulis meningkatkan kreativitas.

· Dengan menulis, kamu dapat berbagi dengan orang lain.

· Menulis memberimu tempat untuk melampiaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya.

· Kamu dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis.

· Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkannya.

· Menulis membuatmu lebih hidup.

· Kamu dapat menemukan impianmu melalui menulis.

Sungguh luar biasa dan menyenangkan ke-12 manfaat dari aktivitas menulis itu, saya pun telah merasakan dari manfaat-manfaat tersebut. Dampaknya, tentu hidup kita akan semakin lebih hidup.

Jadi, dalam hidup ini tidak ada alasan untuk tidak menulis. Untuk itu, menulislah mulai sekarang untuk menemukan dirimu sendiri. Menulis yukk...!!!***

*) Penulis adalah pengasuh rubrik Jurnalistik di MIQRA Indonesia, www.miqrajurnalistik.blogspot.com.

gravatar

Powerful Marketing

Give Me $1 And Ill Have A Powerful Marketing Weapon


One of my most powerful marketing weapons costs me less than $1. I buy it once and it lasts me a lifetime. I use it over and over again and it never leaves my side. What on earth could it be?Well, it's my trusty notebook! It is where I store all of my ideas.



Let me give you some examples. If I come across an email, even if it's sp*am, and the headline made me open up that email then by golly I will write that headline down in my notebook for future reference.If the headline made me open the email then you can be sure others will open it as well. So in my trusty notebook I record all the email headlines that have captured my attention.



This way the next time I am writing an email to my list or prospects etc. or if I am stuck for a headline, all I have to do is refer to my notebook which has plenty of headlines to choose from.But don't stop there! If you visit a website or read a newspaper etc. and come across a great headline... write it down! Keep doing this and eventually you'll have pages of headlines to choose from and to test in your marketing campaign.



Don't copy the headline word for word but rather use it as a reference and change it around to suit your own business. You'll find that many great headlines are actually recycled.But don't stop there! If you are reading ad copy and come across a great word or phrase... write it down!Again, eventually you'll have pages of words and phrases to choose from when writing ad copy. It is also useful when you have writers block.



You can just open your trusty notebook and use a line or two and the next thing you know the next paragraph writes itself. These are just a few of the ideas that I store in my trusty little notebook(s).



So get yourself a notebook or two and start storing your ideas. You'll be surprised at how often you will refer to it.And if you're like me, that notebook will never leave your side when you are marketing.

By Al Martinovic

gravatar

The Bestseller In You Writers

The Bestseller In You Writers
http://duniawriters.blogspot.com/

words for writers, words for public speakers, WORDS, good words, interesting ... PLUS, a marvelous e-book in PDF format called 15,000 Useful Phrases! ...www.soundsmarternow.com -

Mindsight Forum: New research 2004 Outlook For Writers
This is a public posting area. Enter your username and password if you have an account. Otherwise, enter your full name as your username and leave the password blank. ...www.mindsightseries.com/discus/messages/4008.html -

The e-Writer's Place Writers Resource - The Bestseller In You ...
Buy a novel by Lucille Bellucci at Amazon.com and receive these .pdf bonuses: ... Subscribe to Words For Writers and Readers. ...www.ewritersplace.com/a376.php -

May 2007 May Membership Meeting TUESDAY, May 15, 2007 SPEAKERS:
301k - Adobe PDF - possessed a file folder packed with rejections from top-drawer agents and ... WIVLA Words for Writers. Grapple the flying muse. whip up a mental Polaroid ...www.wivla.org/may_07_newsletter.pdf

Jason K. Chapman, author: Thinking Out Loud
Jason K. Chapman. Search: Bio Contact Words For Writers Articles Web Work. Home:Thinking Out Loud ... downloaded a completely unauthorized .pdf of my own book. ...www.jasonkchapman.com/cgi-bin/told/told.pl/archive/2006-05 -

Mindsight Forum: Can Writers Expect Changes on the Horizon?
( Which pretty much summons up editors and agents thoughts). If there is not a vision of making money on the project submitted, things will never change. ...www.mindsightseries.com/discus/messages/4111.html -

cd.textfiles.com/pslv4nv04/FILES.BBS
NEW: added file selection menu. ... Results can be printed or saved to a file. ... Chords can be saved and edited as a text file. ...cd.textfiles.com/pslv4nv04/FILES.BBS - 525k -

Book Marketing Tools, Book Marketing Resources, Book Marketing Websites
He can also convert large extracts from PDF to HTML. ... Standing Words — For writers and readers of short stories, poetry, and love letters. ...www.bookmarket.com/101bm.htm - 60k -

Nautilus: April 2007 Archives
... is available at the journal's website or as a PDF here: Download file. ... It saves two words for writers tearing their hair out over journals' word counts, ...blogs.nature.com/nautilus/2007/04 - 194k -

alien romances: February 2008
Words for writers to live by. Especially in the opening paragraphs. ~Linnea ... you think it is acceptable to file-share with friends or strangers --which ...aliendjinnromances.blogspot.com/2008_02_01_archive.html - 202k - Cached

gravatar

Words for Writers free Ebooks

Words for Writers free Ebooks
http://duniawriters.blogspot.com/

A Writer's Edge writing, editing, ghostwriting by Georganna Hancock
The file is in .PDF format, so you'll need a reader like Adobe's (free) to open it. ..... English words for writers and English language lovers ...www.writers-edge.info/2007_06_01_archive.htm -

EXPRESS MEDIA Resources
for stories up to 1000 words for writers aged between 15 and 19 years. ... PDF FILE. e(x)_m_publications.pdf. INCOMMUNICADO is a collection of writing from ...www.expressmedia.org.au/resources.php?category_id=1 - 39k -

SCBWI Newsletter - Spring 2003
Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - The 'Style File', put together incredibly quickly by Elise Hurst, Rosie McKague, ... In other words, for writers and illustrators who have not yet published ...www.scbwiaustralia.org/docs/newsletters/sept_2003.pdf -

Book Marketing Tools, Book Marketing Resources, Book Marketing ...
He turns an author's PDF book extract into a small HTML article and offers it to ..... Standing Words — For writers and readers of short stories, poetry, ...www.bookmarket.com/101bm.htm -
MINDS @ UW: Feminist Collections, v.8, no.1 (fall 1986)
Words for writers, by Midge Stocker. BOOKS RECENTLY RECEIVED. ... File, Description, Size, Format, Handle. FC_8.1_Fall1986.pdf, 1504Kb, Adobe PDF ...minds.wisconsin.edu/handle/1793/21750 - 13k -

Nautilus: April 2007 Archives
The full editorial is available at the journal's website or as a PDF here: Download file. Comments are very welcome. Posted by Maxine Clarke on April 27, ...blogs.nature.com/nautilus/2007/04/

Nautilus: Writing Archives
--Microsoft will consider adding text to its help file with Word 2007 ..... It saves two words for writers tearing their hair out over journals' word counts ...blogs.nature.com/nautilus/categories/author_services/writing/ - 341k -

Sphere Search
4 days ago from Words for Writers ... Speicherort für das PDF-File bestimmen. Netscape-User können das PDF-File auch direkt auf Ihre Festplatte ...www.sphere.com/search?q=netscape - 24k -

A D Z Z A K A P E N A :-)- - ToeliSANQu EN artikel Frind'S Moe
http://www.kongresbahasa.org/wp-content/uploads/2006/11/709.pdf ...... Saya pernah menulis dalam Inspiring Words for Writers, “Keindahan tanpa kebenaran, ...adzzakapena.multiply.com/journal - 395k -

My Opinion and Welcome to It
Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - Your signature is on file with the Home Shopping Network. ...... "You've reached the award-winning Wonderful Words for Writers Hot Line. If ...www.ewin.com/articles/Opinion.pdf -

gravatar

Create Diary

Create A Dream Diary
by: Annette Beveridge-Young

How many times have you forced yourself to sit in front of a computer and waited for inspiration to strike?Most of us at some point, whether just starting out or even an experienced published writer, have suffered from the proverbial writers block or have struggled to kick-start their creativity.

Sometimes ideas just flow and writing our article or story is easy. Inspiration flows over us like waves and the subsequent finished piece is almost word perfect and requires very little editing. But for those times when inspiration is on holiday or worse, on strike, help yourself to master those off days by creating a dream diary.

If you are one of those unfortunate people who believe that they rarely dream or at least have trouble remembering them, a dream diary is obviously going to be a problem.But you can train yourself to remember your dreams in the mornings, but this may take time and practise.

Try leaving a notepad by your bed or invest in a Dictaphone, at least if you do wake up during or after your dream, you can leave instant notes for yourself. Just in case on falling asleep, you eliminate all memory of this wonderful plot.

Even nightmares can be a useful aid to creating a masterpiece, so next time you experience one, look to the positive, and tell yourself that this is going to help you get work published. For those interested in the meaning of dreams, invest in a good book, and not only can you create a great story but you can also work out what made you dream this particular scenario in the first place. It may well provide answers to questions in your everyday life.

As a child, I had the same recurring dream where I was in my back garden and a dinosaur type large red bird, chased me from one length of the garden right up to my back door, which I managed to slam shut and lock with only seconds to spare. Scary? Of course…but the experience helped me to be able to pace my stories and to link tension into the right places of my plot.

I have often wondered what psychologists would make of my numerous and often odd, dream sequences and it is probably just as well that they have never been analysed by anyone other than myself.Although your dream may be vivid and almost overwhelming in its clarity, in the cold reality of daylight, many flaws can be present with that creative enlightenment. But remember, your dream is there to prompt you with a possible story line, it is not set in stone and you do not have to copy it, stage by stage.

Use it to express yourself in a new and different way. It may also be useful to close your eyes and try to re-live your dream in your minds eye. Remember what you felt, sights, sounds, familiar scents, allow yourself to forget the present and immerse yourself back in your dream.
You will be amazed at how much you find you can remember and new scenarios may well fall into place as you practise this gentle meditation.I once dreamed a whole episode of Star Trek, complete with regular cast, a few new characters thrown in and of course, I took the lead role in the drama. I have never attempted to write an episode for television and one for a program, which relies on much technical input, would probably not be for my first attempt, however, the plot (if I say so myself) was exceptional and it is recorded in my dream diary for future use.

Whilst there would be very few changes to the initial plot, I was very surprised by the amount of technical knowledge sustained which proved to me just how much information our subconscious thought process retains and then subsequently uses in the course of our nightly shenanigans.If you are lucky and your creative tact needs no prompting, you will not need to refer to your dream diary all that often, however, it can be interesting to read back over your entries over a period of time and ascertain just how far your imagination has taken you.

Just remember, in your dreams you are not restricted by earthly ties and you can let your imagination loose in the knowledge that inspiration is guiding you.Using a dream diary allows you to access your creative zone deep in the dark recesses of your mind and to harness that creative power. Do not waste this opportunity to provide original thought provoking ideas, just remember to record them carefully.

Ideas are gold dust and could, one day earn you a great deal of money as well as providing an insight into a side of your personality very rarely seen.

gravatar

5 Benefits of Keeping

5 Benefits of Keeping a Personal Journal
by: Patti Testerman

Everyone who has kept a personal journal knows that writing is a therapeutic process that helps integrate seemingly unconnected life events. Some believe the process works because the physical act of writing (using your hand-eye coordination) occupies your left brain, leaving your right brain free to access emotions, intuit connections, and create new insights.

How else can journaling help?

1. Journaling reduces stress by getting “monkey mind” thoughts out of your head. Mind chatter is a powerful stressor, stressor is a powerful health-buster, and journaling the chatter is a proven chatter-buster.

2. Writing about problems gives your right brain food for creative problem-solving. It’s amazing what happens when the creative part of your nature starts working on a problem—you’ll soon find solutions bubbling up from your subconscious.

3. Keeping a daily diary is one of the best techniques for discovering patterns, particularly those that are self-defeating. For example, a diary kept over the course of several months will clearly show any reoccurring difficulties like overeating, stress eating, poor (but similar) choices in relationships.

4. Want to better know yourself? Journal. Writing can help clarify your thoughts, your emotions, and your reactions to certain people or situations. In addition, as you read back through past journals, you’ll have ample evidence of the things that make you happy and those that are distressful.

5. Journaling can help clarify events, problems, or options. When you’re beset with a mind full of fuzzy, disconnected thoughts flitting here and there, writing about the event or issue will help bring focus and clarity. It will also help you decide on which action to take, or option to choose.

gravatar

Freelance Writing Resources

Top 10 Freelance Writing Resources On The Internet
by: David Drake

RentACoder.com

If you are new to home based money making industry as a writer, RentACoder is probably a good place to start from because its procedures are quite straightforward. Signing up for this website is totally free but you will need to pay 15% of each project you win, as a service fee. Since the money is escrowed by your buyer before project inception, your payments are guaranteed if you do a quality service.

Scriptlance.com

There are many job postings at scriptlance, however; many of those projects never get rewarded. It is quite difficult for a beginner to start off at scriptlance because there is a lot of scamming going on in the bidding phase. However, if you are able to build a good reputation, you can be sure to have a lot of buyers awarding you projects on long term basis.

Guru.com

Guru is a professional freelance website which allows free membership as well as subscriptions known as Guru VENDOR. Although there are many job listings, many buyers choose to have Guru Vendors bid for their projects, so if you sign up with a basic account, you might not go too far with this website.

Elance.com

Elance too has two categories of membership; basic which is free of charge and professional which should be subscribed to. Upon sign up, you cannot bid on any project until you pass an evaluation test from the website. Elance too is a secured site as it facilitates payment escrow.

Craigslist.org

This is a biggest classified portal on the internet and so possibilities of finding work in here is endless. As a writer you could either search for freelance work or post an advertisement promoting your services, free of charge. The downside is that, according to website rules you cannot post too many ads as you will become suspended from the website.

Getacoder.com

This website operates quite similar to RentACoder with the exception of allowing free memberships as well as, premium memberships. Their commission per project is 10% of the project value plus a fixed charge of $5.00 The downfall however is that, if your account remains on zero balance for over 30 days, it will be frozen.

Gofreelance.com

This is a very professional website with a lot of professional and highly paid writing jobs on the offering. However, you will need to subscribe as a member to work. But the good news is that you can apply for a trial period of 7 days by paying only $2.95 thereby, you can have a taste of what you are getting in to before investing money on membership. Essaywriters.net If you are a professional writer, essaywriters.net is your perfect opportunity. Signing up for their service is easy however; you will only be able to take up projects once your application is accepted by the website within two weeks.

Getafreelancer.com

You will find quite a lot of writing related freelance opportunities at getafreelancer. Membership is free and here’s how it works. Getafreelancer allow new users to make only 15 bids per month. For each month a writer remains a member at the website, 1 point is added. So if your membership is 1 year old, you will get the chance to bid on 27 (15 + 12) projects per month.

Freelancewriting.com

This is a supermarket of freelance writing jobs. What this website does is to obtain feeds from top freelance websites and display all relevant jobs. So if you don’t have time to spare on several websites, this will be your ideal shopping place.

gravatar

Simply Being a Writer:

Simply Being a Writer:

1. Writing in Creative Way

“My goal as a writer isn’t to change the world. I’m content to brighten someone’s weekend.”
—Debbie Macomber

“I was a financial journalist and I did love to write. I used to read novels avidly on the train—and one day I just decided to try and write one. As soon as I started, I knew I'd found the thing I wanted to do.”
—Sophie Kinsella, author of Confessions of a Shopacholic

“I want it to be the kind of book that will stick with them a bit, the way books I liked when I was that age stuck with me”—Ann Brashares, author of Sisterhood of The Traveling Pants

2. Novel & Cerpen
“Hampir tujuh tahun, saya ada di bidang kedokteran dan itu jadi selling point bahwa setiap penulis punya style berbeda.”—Nova Riyanti Yusuf, penulis Mahadewa Mahadewi

“It’s completely overwhelming, seeing the name of my book in print somewhere official. What a dream came true!”
— Lauren Weisberger, author of The Devil Wears Prada

3. Start from Scratch
“Much of what is in The Princess Diaries books is taken directly from my own diaries that I keptwhen I was in high school…” — Meg Cabot

“I find that reading is, for me, the best way to keep up with current and cutting-edgetechnology…”
— Michael Crichton, author of Jurassic Park

“Carry a note-book as you never know when inspiration will strike!”
— Cathy Hopkins, author of Mates, Dates series On this blank piece of paper...

4. Elements of Writing Novel
“Theme, theme, and theme. That’s the very first thing pop up in my mind when I’m ready to create new story.”
— Nicholas Sparks, author of A Walk to Remember and The Notebook

“Having only imagination is not enough. You have to go through the core of the story and feel every single breath of it.”
— Stephen King

“If you're going to have a complicated story you must work to a map. Otherwise you can never make a map of it afterwards.”
— J.R.R. Tolkien, author of The Lord of The Rings and The Hobbit

“Every good book begins with good characters.”
— Jasmine Creswell

“Don’t blab your story out to everyone. Only show it to those who will give constructive criticism.”
— Sitta Karina, author of Lukisan Hujan

5. Other Important Stuff
“I would write for an hour each morning, then start to work—60 to 80 hours per week, as a State Representative. My goal was simply to finish the first manuscript. It was only a hobby, a very secret one.”
— John Grisham, author of A Time to Kill and The Painted House

“I do have to be in the mood to write. No point sitting down every day and just writing. If I'm bored my readers will be bored, so I always wait for inspiration to strike.”—Jane Green, author of Jemima J and Mr. Maybe

6. Some Useful Tips

ARDA DINATA
http://ardawriters.blogspot.com

BLOGGING SUCCESS:
INSPIRING SUCCESS WORDS WRITERS ARDA RICH SPRITUALITY HEALTH ARDA WRITERS INTELLEGENCE INSPIRING INTERNET WISDOM BUSINESS

gravatar

An Honorific

An Honorific

In some circles, "Writer" has become a term of station and significance beyond its original meaning. Like the Platonic "Philosopher," modernists edged the Writer (along with the "Artist") beyond a mere occupation to a state of being, a prophetic and exilic stance from which to observe and critique mainstream society.

Americans like Ernest Hemingway, Gertrude Stein, and Henry Miller found that they could become Writers only by leaving home and settling in expatriate communities abroad, especially in Paris. Writing thus became a transcendent act, a means to objective knowledge beyond the specific mores of particular societies and the point of departure for future movements and possibilities. For them, often, Writers are born and not made; as such, their whole being is taken to be infused with sacred purpose.

Arguably, the modernists' Writer is no longer possible in the postmodern condition. Recognizing that no particular viewpoint offers objective knowledge, postmodernism makes the transcendent observer and critic seem less plausible. In addition, the rise of media technologies that is part and parcel of postmodernist experience places the modernist Writer's printed word in competition with electronic media like television, film, video games, and the internet.

In this context, literary artists have tended to recognize the commercialism and commodity built into their work. Rather than a transcendent purpose in itself, writing again becomes a means to an end. Dave Eggers, for instance, has used his success as an author for political purposes and to support other aspiring writers. While having learned from the modernists' suggestion that writing can be an agent for change and a definite vocation, postmodernists reject the objective stance and wonder what the particular perspectives of writers can contribute.

gravatar

Blog Writers

Blog Writers

Amateur writers are often attributed as bloggers. Blogs are avenues by which to get information or opinions out into the Web for exposure. Bloggers have taken on a new wave of communication seeking to benefit all Internet users. Anyone with Internet access and a computer can set up a Web site or blog wherein to publish his/her writing.

The difference between writing on a blog versus a Web site is the amount of readers, along with the credibility each receives. Though blogs are generally informal and written by individuals, although marketers and advertisers have recently taken to them and use them as a tool to promote companies and receive feedback from consumers.

Blogs are easy to create in the 21st Century due to the availability of templates offered on free blog Web sites. With blogs being easy to access and editable for both blog authors and readers, the contributions are virtually limitless.

Blogs and blog writing are taking on more meaning than just idle gossip between users and contributors. Educators are seeing the benefits of maintaing blogs in the classrooms as an educational tool. Teachers are able to keep an easy-to-maintain line of communication open with parents and other educators. Blogs also stimulate students to compose reflective responses to issues within an open forum.

gravatar

Internet Writers

Internet Writers

A writer is anyone who creates written work, although the word more usually designates those who write creatively or professionally, or those who have written in many different forms. The word is almost synonymous with author, although somebody who writes, say, a laundry list, could technically be called the writer or author of the list, but not an author. Skilled writers are able to use language to portray ideas and images, whether fiction or non-fiction.

A writer may compose in many different forms including (but certainly not limited to) poetry, prose, or music. Accordingly, a writer in specialist mode may rank as a poet, novelist, composer, lyricist, playwright, mythographer, journalist, film scriptwriter, etc. (See also: creative writing, technical writing and academic papers.)

Writers' output frequently contributes to the cultural content of a society, and that society may value its writerly corpus -- or literature -- as an art much like the visual arts (see: painting, sculpture, photography), music, craft and performance art (see: drama, theatre, opera, musical).

In the British Royal Navy, Writer is the trade designation for an administrative clerk. Internet Writers

The popularity of the Internet has opened the door of opportunity to many established and aspiring writers alike. This medium of communication has also given rise to the question of writing quality in the Internet age. Writers’ advocates believe the Internet has led to a lower level of writing standards.

While new modes of communication through the Internet are constantly advancing and changing, the issue of writing quality questions the very definition of writing in the Internet age. Whether writers are devoted to the craft or not, they are expected to be able to write well both offline as well as online, or at least recognize the difference between the two.

When writing for the Web, it is the content that matters. “Writing for the Web is very different from writing for print. Print today remains superior to the Web when it comes to visible space, image and type quality, and speed.”Web visitors are quickly scrolling through sites seeking specific information and will not always take the time to read every word. Traditional writing techniques and standards are less of a priority, as multiple headings, bullets and lists are needed to aid scanning readers. Although reputable writers compose much of this writing, the quality can appear less than professional. Also, with the increase of tech people writing for the Web, the rules of grammer need to be put into effect.

Writers not writing for a living often find enjoyment and small payouts from Web sites seeking material to raise their sites higher in the search engine rankings. Although this is a legitimate philosophy, the writing being published on the Web can often be less than professional. This lack of professionalism distorts the line between qualified and amateur writers. Writing standards are often not the highest priority as Web sites seek to drive traffic to gain advertising exposure. It seems as if readers are not as concerned about the writing quality, as long as they feel they are reading a relevant account on a particular topic.

gravatar

Secret Begin Writers [Rahasia Memulai Menulis]

Rahasia Memulai Menulis
Oleh ARDA DINATA
Email:
arda.dinata@gmail.com

"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan."
(Mohammad Natsir)

Menulis adalah sebuah pekerjaan. Artinya kita harusnya serius ketika melakukan aktivitas pekerjaan agar hasilnya tidak mengecewakan. Begitupun, dengan kegiatan menulis. Kita harusnya terus berlatih tiada henti dalam mengasah ketrampilan menulis, sehingga hasilnya tidak mengecewakan.

Banyak temen-temen di tanah air yang SMS dan kirim email ke saya menanyakan, “Bagaimana Pak rahasia untuk memulai menulis itu?”

Aku kadang sekenanya saja menjawab, karena lewat SMS itu terbatas jawabannya. Untuk itu tulisan ini mungkin bisa melengkapi jawaban saya yang pernah temen-temen terima sebelumnya.

Ingat, sesuatu pekerjaan itu akan terasa mudah dan mengalir, bila yang kita lakukan itu betul-betul telah akrab dengan dunia kita sehari-hari. Resep ini pun bisa kita terapkan bagi temen-temen yang ingin belajar menulis.

Untuk itu, mulailah bikin tulisan dari apa yang ada. Artinya, mulailah kita menulis dengan tema-tema yang kita sukai, kuasai, minati, ada dalam keseharian, dan pokoknya yang materinya betul-betul telah akrab dalam keseharian kita (baca: materinya betul-betul kita miliki, dan bahkan telah menguasainya… he….).

Dengan bermodalkan hal-hal yang telah kita kuasai, maka saya yakin belajar menulis itu akan menjadi lancar, lancar dan lancar….! Coba saja kalau tidak percaya!!!! Hal ini diakui pula oleh Mohammad Natsir dengan ungkapannya: “Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan.”

Jadi, rahasia memulai bikin tulisan itu adalah dengan belajar menulis tentang sesuatu yang telah ada dalam diri kita. Itu adalah modal terbesar yang bisa kita manfaatkan dalam berlatih menulis. Bagaimana menurut Anda…. ???***

Arda Dinata adalah penulis di beberapa blog dan pengasuh spirit jurnalistik di MIQRA Indonesia dan Majalah Inside, kini bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

MyBlog ARDA DINATA:
Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://arda-mediapenulis.blogspot.com
Dunia Kliping Terseleksi: http://eklipingiptek.blogspot.com

gravatar

Writers .... [Menulis Dengan Ilham]

Menulis Dengan Ilham
Oleh ARDA DINATA
Email: arda.dinata@gmail.com

"Saya menulis dengan ilham."
(HAMKA)

Ilham berarti petunjuk yang datang dari Tuhan dan terbit di hati; atau merupakan bisikan hati. Ilham juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang menggerakkan seorang penulis untuk membuat tulisan.

Jadi, keberadaan ilham ini merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi seorang penulis. Untuk itu, segera ikat ilham yang muncul di hati seorang penulis itu dengan menuliskan kata-kata dan kalimat ilham tersebut dalam sebuah (kertas, buku) kumpulan-kumpulan ide secara khusus. Sebab, ingat ilham itu belum tentu datang lagi menghampiri kita di kemudian waktu. Kalau pun hadir kembali, itu pun prosesnya saya yakin cukup lama dan susah memancingnya. Ada yang pernah merasakannya?

Setelah ilham itu kita catat, HAMKA seorang Ulama dan penulis produktif pada jamannya, menyarankan dengan mengatakan: “Membuat karangan jangan ditunda-tunda, setelah bahan terkumpul baru menulis.” Inilah anjuran HAMKA kepada anaknya, Rusydi Hamka.

Untuk itu, saran saya, begitu ilham menghampiri kita, maka segera menuliskannya dalam bentuk tulisan. Biarkan pikiran kita mengalir menuliskannya. Baru setelah kita selesai menulis, rehat sejenak dengan merujuk pada sumber pustaka yang kita punyai (buku, kliping, kamus, dll) sesuai tema terkait dengan ilham tersebut.

Berdasarkan pengalaman, bila kebiasaan membaca kita bagus dan didukung pengarsipan dokumentasi sumber pustaka yang baik, pengembangan ilham itu akan mengalir dengan sendirinya. Pokoknya, kita akan konek (secara alami) dengan tema-tema referensi sejenis yang kita miliki. Kalau udah begini…, indah banget rasanya…!!!

Jadi, segera ikat ilham yang hinggap dalam pikiran dan hati kita dengan segera menuliskannya. Yang jelas dari kebiasaan membaca yang baik, ilham (baru pun) itu akan muncul dan sekaligus akan memperlancar menuangkan ilham dalam media tulisan. Bagaimana menurut Anda, setuju …..???***

Arda Dinata adalah penulis di beberapa blog dan pengasuh spirit jurnalistik di MIQRA Indonesia dan Majalah Inside, kini bekerja di Loka Litbang P2B2 Ciamis, Balitbangkes Depkes. R.I.

MyBlog ARDA DINATA:
Dunia Kesehatan Lingkungan:
http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup:
http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses:
http://arda-mediapenulis.blogspot.com
Dunia Kliping Terseleksi:
http://eklipingiptek.blogspot.com

Selamat Menikmati Tulisan-Tulisan Yang Penuh Inspirasi, Ilmu, Motivasi dan Amal Yang Bikin Hidup Anda Sukses Secara Islami di Blog Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam [MIQRA] INDONESIA. Blog Ini Didirikan oleh ARDA DINATA, Seorang Penulis Merdeka. Salam SUKSES....dari MIQRA Indonesia!!!


| ILMU MENJADI KAYA |

AMBIL Sebelum KEHABISAN....!!!
ADA Ebook GRATIS di Bawah Ini:
1. Miliki HARTA KARUN Bagi PENULIS

2. Cara SUKSES Nampang dI INTERNET

3. Cara SUKSES Kirim 100-an Email Sekali klik

4. Cara GAMPANG NERBITIN BUKU OK

5. Asiknya Bikin TULISAN Chicken Soup for the Soul dan Kiat Membuat TULISAN YANG MENARIK





Assalamu'alaikum wr wb
Selamat datang di MIQRA INDONESIA GROUP. Sumber Inspirasi, Motivasi, Ilmu dan Amal untuk ke-SUKSES-an hidup Anda di dunia akhirat.
Ayo Gabung Dengan Komunitas Pembaca MIQRA INDONESIA GROUP
Dapatkan Hadiah Ebook:
”ILMU MENJADI KAYA”

Setelah Anda bergabung dengan Mailing List MIQRA INDONESIA GROUP.

Your Ad Here

BLOG IS MY SALESMAN ARDA DINATA:
| ARDA EKLIPING INDONESIA | Cara Menjadi Kaya | Dunia Kesehatan Spritual | Dunia Pustaka dan Referensi | Dunia Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang | Dunia Kesehatan Lingkungan | ALIFIA E-Clipping and Reviewing | Reuse News Indonesia | ARDA Reseller News | Rahasia Penulis Sukses | Reseller News Indonesia |

MENU ARDA EKLIPING INDONESIA:
| BERANDA KLIPING | KLIP IPTEK | KLIP PSIKOLOGI | KLIP WANITA | KLIP KELUARGA | KLIP ANAK CERDAS | KLIP BELIA & REMAJA | KLIP GURU & PENDIDIKAN | KLIP HIKMAH & RENUNGAN |

MENU HIDUP SEHAT DAN KAYA:
| Dunia Spritual dan Kesehatan | Rahasia Menjadi Kaya | Dunia Reseller | Reuse News | Pustaka Bisnis |

MENU ARDA PENULIS SUKSES:
| Inspirasi Penulis | Rahasia Penulis | Media Penulis | Sosok Penulis | Pustaka Penulis |

MENU AKADEMI PEMBERANTASAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG:
| Dunia P2B2 | Dunia NYAMUK | Dunia LALAT | Dunia TIKUS | Dunia KECOA | Pustaka P2B2 |

MENU AKADEMI KESEHATAN LINGKUNGAN:
| Inspirasi ARDA | Dasar KESLING | P.Sampah | Tinja & Aair Limbah | Binatang Pengganggu | Rumah & Pemukiman Sehat | Pencemaran Lingkungan Fisik | HYPERKES | Hygiene Sanitasi Makanan | Sanitasi Tempat Umum | Air Bersih | Pustaka Kesehatan |

MENU MIQRA INDONESIA:
| Home Inspirasi | Opini | Optimis | Sehat-Healthy | Keluarga-Family Life | Spirit-Enthusiasm | Ibroh-Wisdom | Jurnalistik | Lingkungan-Environment | Business | BooK | PROFIL | Jurnal MIQRAINDO | Reseller News Indonesia |

DAFTAR KORAN-MAJALAH INDONESIA:
| Pikiran Rakyat | KOMPAS | Galamedia | Republika | Koran Sindo | Bisnis Indonesia | Sinar Harapan | Suara Pembaruan | Suara Karya | Suara Merdeka | Solo Pos | Jawa Pos | The Jakarta Post | Koran Tempo | Media Indonesia | Banjarmasin Post | Waspada | Suara Indonesia Baru | Batam Pos | Serambi Indonesia | Sriwijaya Post | Kedaulatan Rakyat | Pontianak POS | Harian Fajar | Harian Bernas | Bangka Post | Harian Surya | Metro Banjar | Pos Kupang | Serambi Indonesia | Kontan | Majalah Gamma | Majalah Gatra | Majalah Angkasa | Majalah Intisari | Majalah Info Komputer | Majalah Bobo | Majalah Ummi | Majalah Sabili | Majalah Parentsguide | Majalah Suara Muhammadiyah | Majalah Amanah | Majalah Tabligh | Majalah Insight |Majalah Annida | Majalah Network Business | Tabloid PC+ | Majalah Komputer Easy | Tabloid NOVA |Loka Litbang P2B2 Ciamis |


MIQRA INDONESIA GROUP
Kantor Pusat
: Jl. Raya Panganadaran Km.3 Pangandaran Ciamis 46396
Telp. (0265) 630058
Copyright © 2006-2010, Miqra Indonesia,
Email : miqra_indo@yahoo.co.id
Homepage : http://www.miqra.blogspot.com/
Design by Arda Dinata,
Wong Tempel Kulon - Kec. Lelea - Kab. Indramayu - Indonesia